Kenal Grafik Trading dan Variablenya Bercakap terkait studi teknikal tentulah tidak terlepas dari diagram (chart) yang dipakai buat memandang gerakan harga di pasar. https://sickforprofit.com/trader-pemula-begini-cara-membaca-grafik-trading/ ini begitu penting buat mengawasi gerakan harga dari bermacam asset di pasar keuangan. Dari chart/ diagram ini menjadi membuat lebih mudah trader buat membaca dan mengenali skema - skema gerakan harga yang berlangsung awal mulanya, lalu bikin pengamatan berkaitan gerakan harga yang bisa berlangsung di hari esok.

Chart sesungguhnya adalah salah satunya tanda trading. Di mana chart ini merekam tapak jejak harga waktu ini dan harga waktu silam, serta divisualisasikan di dalam wujud chart (diagram) yang terdiri dari 2 variable. Dalam trading saham dan trading forex, ke-2  variable diagram itu berupa waktu (timeframe) serta harga (price).

Waktu (timeframe), adalah unit jam yang dipakai untuk tentukan kisaran waktu penilaian harga di pasar. Timeframe sendiri terdiri jadi 9 sisi :

M1 = 1 menit
M5 = 5 menit
M15 = 15 menit
H1 = 1 jam
H4 = 4 jam
D1 = satu hari
W1 = satu minggu
MN = 1 bulan

Nach dalam mengkaji pasar, trader dapat menyerasikan timeframe-nya sesuai kepentingan tradingnya. Seseorang trader scalper umumnya memakai timeframe M1 atau M5, sementara itu swing trader lebih puas memanfaatkan timeframe hours dan daily (H4 dan D1). Serta tentu saja di trader yang main di periode panjang akan memakai timeframe daily dan weekly.

Model Diagram Yang Dipakai Trader

Di artikel lalu, diperjelas jika ada sekian banyak tipe diagram yang dipakai oleh trader saat baca mode di pasar. Di tempat ini kita bakal sebutkan lebih rinci kembali perihal tipe - model diagram itu.

Line Chart/ Diagram Garis

Adalah satu diantaranya macam diagram (chart) yang tampilkan data sejarah harga dari satu asset dengan penampakan visual berbentuk garis. Line chart menyambungkan harga penutupan dan harga pembukaan dari tiap-tiap satu kurun timeframe. Macam diagram ini adalah yang sangat simpel antara tipe diagram yang lain. Sebab line chart cuman memercayakan data closing price jadi rujukan pembuatan diagram.

Meskipun menyambungkan di antara open - close, line chart cuman memperlihatkan rata - rata dari ke-2  nilai harga itu dan menghadirkan sangat sedikit data yang dibutuhkan buat menelaah pasar. Karena perihal itu sedikit trader yang gunakan line chart dalam menelaah. Line chart cukup kerap dipakai di trading komoditas seperti minyak gold sebab bisa menyaring penampilan gerakan harga yang bergerak begitu cepat.

Metode membaca line chart lantas cukuplah sederhana. Apabila line chart naik, bermakna tengah terjadi trend bullish. Line chart yang turun, memiliki arti lagi berlangsung mode bearish. Jikalau status line chart mencatatr, bermakna lagi berlangsung sideways.

Bar Chart

Ketimbang dengan Line Chart, Bar Chart memberinya data dan data yang lumayan komplet terkait harga pembukaan (open), penutupan (close), harga paling tinggi (high) dan terpaling rendah (low) dalam sebuah kurun waktu tersendiri. Karena data yang dikasihkan itu bar chart disebutkan dengan juga OHLC Chart (Open - High - Low - Close).

Dalam bentukannya, ujung atas dari chart ini sebagai harga paling tinggi yang sempat pernah ditradingkan dalam periode waktu spesifik, dan ujung bawahnya yaitu harga terpaling rendahnya. Garis vertikalnya sebagai rata-rata harga dalam waktu periode spesifik, serta garis horizontal kecil sisi kiri merupakan harga open serta kanan harga closenya.

Secara simpelnya, bar chart itu tidak memiliki teori yang ruwet dalam pemanfaatannya. Trader kebanyakan cuma lihat status paling tinggi dan paling rendah pada pasar untuk memperoleh keuntungan. Bar chart cukup populer dipakai dilapisan trader Amerika, dibanding dengan trader - trader Asia yang cenderung pilih Candlestick Chart dalam menelaah pasar.

Candlestick Chart

Yaitu model diagram yang sangat populer pemakaianya oleh trader. Sebagian besar trader baik pada trading saham atau trading forex memakai chart ini untuk menganalisis pasar keuangannya. Data dan info yang diberi oleh chart sama selengkapnya sama seperti yang diberi oleh bar chart. Tapi betul-betul penampakannya amat tidak serupa sekali. Candlestick chart memiliki bentuk seperti lilin ini berikan data OHLC, dengan wujud sumbu yang terdiri dalam High dan Low, serta tangkai lilin yang jadi wakil perselisihan harga Open dan Close.

Candlestick chart sangat pas dipakai oleh trader pemula, lantaran sangat menolong sekali dalam menelaah pasar. Trader mendapati sejumlah keuntungan dengan gunakan candlestick chart, salah satunya merupakan :

Candlestick chart ringan dibaca dan infonya komplet
Mempunyai skema serta pattern bernama yang beda, maka dari itu ringan dikenali
Begitu baik buat mengetahui tren yang berlangsung di pasar. Baik itu mode naik ke mode turun dan kebalikannya.
Dari ke-3  type diagram di atas, candlestick masih jadi alternatif nomor satu yang dipakai oleh trader. Sebab data yang diberi amat komplet serta tentu gampang buat dibaca. Diluar itu candlestick chart bisa membuat komposisi atau skema - skema yang memberikan indikasi titik balik gerakan harga, maka kerap dipandang seperti isyarat trading berakurasi tinggi.

Metode Membaca dan Menyadari Diagram Harga

Dalam keuangan pasar, seluruh harga dari suatu asset atau instrumen keuangan dapat bergerak naik, turun ataupun sideways (harga tidak bergerak). Lantas bagaimana kita dapat membaca gerakan harga itu lewat sebuah diagram? Awal mulanya, trader harus mengenali lebih dahulu istilah-istilah yang kerap dipakai dalam baca serta menganalisis pasar.

1. Mode : di mana harga bergerak ketujuan tertentu, dapat naik ataupun turun.
2. Kisaran : di mana harga bergerak flat (sideways), tidak ada peningkatan atau pengurangan.
3. Uptrend/ Rally : harga bergerak naik.
4. Downtrend : harga bergerak turun.

Buat membaca gerakan harga di pasar kita pun memerlukan pemakaian timeframe yang pas, serta samakan dengan type trading yang telah dilakukan. Sama dengan yang diperjelas di atas, bila kita merupakan model day trader di trading saham, yang mengerjakan trading atau open position tiap-tiap semingu sekali, karena itu kita dapat memanfaatkan timeframe sarana W1 - D1. Selanjutnya cari harga paling tinggi serta harga paling rendah dalam waktu tersendiri sesuai sama timeframe yang dipastikan. Pakai pula sinyal - tanda trading buat menolong studi, seperti tanda Moving Average atau sinyal Stochastic serta yang lain.


Nach itu dia berbagai hal yang sebaiknya kita pahami dan tekuni berkaitan diagram atau chart trading. Bila kita bisa membaca diagram gerakan harga di pasar, karena itu selanjutnya bakal jadi lebih ringan buat trader untuk menganalisanya. Maka dari itu trader dapat memperhitungkan apa yang bisa terjadi di gerakan harga dikedepannya.